Geologi Regional Pulau Buton (Formasi Tondo)
Batuan sedimen Neogen yang ada di Pulau Buton dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan litostatigrafi, yaitu Formasi Tondo, Formasi Sampolakosa, dan Formasi Wapulaka. Formasi Tondo oleh Sikumbang dan Sanyoto (1981) dibagi menjadi 3 anggota yaitu Anggota Batugamping, Anggota Konglomerat, dan Anggota Tufa dengan menafsirkan bahwa umur Miosen Awal – Tengah untuk Anggota Batugamping dan Miosen Tengah – Akhir, atau mungkin sampai Pliosen Awal untuk fasies non batugamping.
Formasi Tondo disusun oleh konglomerat, batupasir kerikilan, batupasir dengan sisipan batulanau dan perselingan batupasir, batulanau dan batulempung. Konglomerat aneka bahan berkompenen batuan sedimen Mesozoikum dan ofiolit, setempat memperlihatkan pergentengan; batupasir kerikilan terpilah buruk. Perselingan batupasir, batulanau dan batulempung bersirikan runtunan turbidit distal. Satuan ini mengandung Globoquadrina venezuelana, gq. Altispira, gq. Dehiscens, qg. Quingueloba, gq. Aperture. Gq. Glutinata, Gq. Parabulloides, Globigerinoides trilobus, Hastigerina aequilateralis, Globorotalia prawmenardi, Gr. Dutertrei, Gr. Acosstaensis, dan Candeina nitida.
|
| ||||
Formasi Tondo terendapkan pada dalam lingkungan neritik hingga bathial bawah. Hubungan dengan batuan di bawah dan di atasnya adalah ketidakselarasan, sedangkan antara Anggota Batugamping Tondo dengan Anggota Konglomerat Tondo adalah menjemari. Rembesan minyak dan aspal dijumpai dalam Formasi ini. Tebal Formasi diperkirakan lebih dari 1300 m.
Artikel terkait:
1. Stratigrafi Regional Pulau Buton
2. Geologi Regional Pulau Buton (Formasi Wapulaka)
3. Geologi Regional Pulau Buton (Formasi Sampolakosa)
Artikel terkait:
1. Stratigrafi Regional Pulau Buton
2. Geologi Regional Pulau Buton (Formasi Wapulaka)
3. Geologi Regional Pulau Buton (Formasi Sampolakosa)
Leave a Comment